Deskripsi Buku
Judul : Laris Manis Bisnis Wisata
Halal
Penulis : Cheriatna
Tebal : 80 Halaman
Untuk sebagian orang yang memiliki jiwa bisnis sekaligus menyukai
kegiatan berwisata yang saat ini lebih dikenal dengan istilah traveling,
tentu bisa menjadi alternatif yang baik dalam belajar memulai bisnis dengan
mempelajari buku bisnis hasil karya Pak Cheriatna yang juga pemilik dari
Cheria Wisata Halal, Pendiri Halal Travel Konsorsium, serta Sekretaris Jenderal
Asosiasi travel Halal Indonesia yang baru dibentuk pada tanggal 1 Desember 2016
tahun kemarin.
Buku Laris Manis Bisnis Wisata Halal ini adalah buku yang ditujukan oleh Pak
Cheriatna untuk siapa saja yang ingin terjun langsung ke bisnis travel, baik
itu secara fulltime atau leisure time, baik yang sudah memiliki
modal atau sekedar niatan untuk merubah arah hidup, baik yang memang sudah
memiliki latar belakang dalam dunia travel atau bahkan tidak sama
sekali.
“.... semua punya kesempatan yang sama untuk berhasil di industri yang bagi saya traveling adalah sebuah hobi yang dibayar mahal.” – Hal 2
Cheriatna kecil yang merupakan seorang anak petani bunga yang
sederhana, memiliki impian ketika melihat pesawat terbang melintas di atasnya,
dia berandai-andai dan berpikir jika saja bisa berada dalam pesawat itu,
alangkah asyiknya bisa berada di sana. Hingga mungkin puluhan kali peristiwa
tersebut muncul akhirnya menjadi sebuah mimpi yang mengantarkan Cheriatna saat
bujang di tahun 1988 untuk menimba ilmu sekaligus mencari pengalaman di Jepang dengan
kurun waktu 8 bulan dalam sebuah program Noogyou Kenshuu.
Hal itulah yang menjadi cikal bakal terbentuknya ide Cheriatna untuk
memiliki binis travel wisata halal, karena penasaran
dengan pesona dunia yang penuh warna. Selain itu, dia beruntung bisa
berkesempatan menikmati jalan-jalan secara gratis ke negera seperti Singapura,
Malaysia, dan Cina dan masih banyak lagi. – hal 5
Melihat geliat bisnis perjalanan antara bisnis umroh dengan wisata halal yang mana perbandingannya mencapai 1 juta orang pertahunnya dengan
wisatawan Indonesia yang mencapai 8 juta orang ke luar negeri, dimanfaatkan
dengan baik peluang tersebut oleh penulis dimana resiko bisnis wisata lebih
kecil dibandingkan bisnis umroh.
Selain itu, tujuan wisata favorit wisatawan Indonesia yang terdiri
dari lima negara Asia seperti Singapura mencapai 31%, lalu disusul dengan
Malaysia 25%, China sebesar 13%, Saudi Arabisa 7,5 yang biasanya untuk tujuan
umroh, serta Thailand yang mencapai 5.9%. Hal itu juga akan semakin bertambah
seiring dengan populasi muslim yang akan meningkat hingga 35% pada tahun 2070 –
hal. 7
Dalam buku Laris Manis Wisata Halal ini, penulis juga
memberikan informasi data berupa grafik 20 negara tujuan wisatawan muslim ke
negeri yang mayoritas muslim maupun ke negeri non muslim. Terkait hal tersebut,
baik perjalanan ke negeri non muslim diharapkan memiliki fasilitas halal penunjang
yang diperlukan seperti mudah ditemukannya masjid, jam shalat, tempat wudhu,
arah kiblat di hotel, makanan halal, dan lain-lain.
Mengetahui adanya geliat bisnis Wisata Halal di Luar Negeri yang
tak hanya berkembang di negeri muslim, namun juga di negeri non muslim. Membuat
banyak negara non muslim tengah mempersiapkan negaranya sebagai destinasi
wisata halal yang akan tumbuh secara global (hal. 10). Di sini, penulis
menuturkan secara gamblang trend wisata halal di salah satu negara
seperti Korea, China, Jepang, dan Eropa. Selain itu, penulis juga memberikan
tambahan informasi yang bisa diakses melalui sebuah link di tiap-tiap negara
tersebut atau dengan mengunduh aplikasi seperti “The Halal Korea” untuk
mengetahui lebih lengkap tour wisata halal di dalamnya.
Tak hanya menyampaikan geliat bisnis wisata halal di luar negeri,
penulis juga memaparkan pula aneka geliat bisnis wisata halal dalam negeri yang
berupaya untuk menjadi negara terunggul dalam pariwisata halal di tahun 2020
(hal. 17).
“Jangan lakukan hal yang sama untuk dapatkan hasil berbeda”– hal. 27
Untuk menginspirasi pembaca bagaimana memulai bisnis wisata
halal, penulis juga menuturkan tips yang bisa terapkan seperti menguatkan
azzam, memiliki pengalaman atau lebih cenderung ke product knowledge,
menghitung biaya operasional, maupun lainnya.
Dalam mengembangkan bisnis wisata halal ini pun, selain harus mengetahui dan memahami
pangsa pasar, penulis juga memanfaatkan media online dalam men-digital-kan usahanya
dengan memanfaatkan mesin pencari google, lewat sosial media, Facebook Ads,
menjual aplikasi di Google Play Store, Google Adwords, maupun dengan tulisan di
blog.
“Indonesia optimistis dapat menjadi destinasi pariwisata halal nomor satu dunia pada tahun 2019” – Menteri Pariwisata Arief Yahyahal. 32
Usaha untuk memiliki bisnis wisata halal diperlukan komponen yang
mendukung adanya hal tersebut supaya bisa terjalin sebuah ikatan yang baik
antara satu komponen dengan komponen lainnya. Di sini, penulis menjelaskan
lebih rinci komponen apa saja pendukung Bisnis Wisata Halal seperti halnya Halal
Travel Konsorsium yang salahsatunya memiliki fungsi dapat membuat traveling
seseorang menjadi lebih mudah, atau bebas ingin memilih maupun mendesain travel
sendiri sesuai dengan yang diinginkan atau pilihan traveling bersama
artis idola. Masih ada lagi Asosiasi Travel Halal Indonesia, maupun dengan
mengikuti lomba-lomba blog Wisata Halal.
Aplikasi yang bisa diunduh di google play store |
Rasa dari traveling itu nagih, mau lagi dan mau lagi.Rasa kepuasaan dan kebahagiaan inilahyang membuat traveller itu mau berwisata lagi,dan lagi. – hal. 21
Karena bisnis wisata halal ini merupakan bisnis yang akan tumbuh
seiring dengan semakin banyak peminatnya. Bisnis ini layak sekali untuk
dijalankan bukan? Sekali mendayung, dua, tiga pulau terlampaui. Begitulah ungkapannya.
Dengan terjun langsung dalam jualan tour, maka cepata atau lambat, kita
bisa menikmati jalan-jalan keliling dunia tanpa mengeluarkan uang, bukan? Entah
itu dengan menjadi tour guide atau malah menikmati fee hasil
penjualan tour.
Selain itu, traveling adalah salahsatu perintah yang disarankan
untuk dilakukan bagi seorang muslim. Rasulullah, perawi hadis, dan sahabat
Rasul sering melakukan perjalanan demi mendapatkan sebuah ilmu atau pencerahan.
Traveling ini dalam menjadi media belajar, melapangkan hati, dan mengenal
betapa maha dahsyatnya kebesaran Allah di hamparan bumi ini. – hal. 21.
Sepertinya, tak perlu lagi diragukan lagi kualitas dari bisnis wisata
halal yang juga telah digagas oleh
penulis yang merupakan pemilik Cheria Wisata Halal. Hal itu bisa
terlihat dari testimoni pelanggan maupun testimoni dari pebisnis wisata halal
tersebut.
Testimoni Pelanggan |
Sumber : Fanspage Cheria Wisata Halal |
Sumber : Fanspage Cheria Wisata Halal |
Sumber : Buku Laris Manis Bisnis Wisata Halal |
Bahkan kualitas dari Cheria Wisata Halal ini juga perlu diapresiasi karena telah
menjadi salahsatu Nominator Biro Perjalanan Wisata Halal pada Kompetsisi
Pariwisata Halal Tingkat Nasional tahun 2016. Selalu ada jatuh bangun di
balik sebuah kesuksesan, bukan? – hal. 50.
Tertarik untuk mencoba memulai dan membuka bisnis wisata halal ini?
Atau ingin menikmati wisata dari Cheria Travel Wisata Halal, atau pula ingin
sekedar mempelajari maupun menguasai bidang bisnis dalam usaha travel?
di sini penulis memaparkan cara agar pembaca bisa mengikuti program magang yang
ada pada Cheria Wisata. Yang mana salahsatu pengalaman sekaligus pembelajaran
yang bisa didapatkan seperti handling calon konsumen, bagaimana memakai
sistem travel, dan lain sebagainya. Dengan membaca buku ini, kita tidak
menyesal untuk menyimak dan mengambil pelajaran yang telah dituturkan dari awal
hingga akhir.
"Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya..."(Qs. Al-Mulk : 15)
Buku Laris Manis Bisnis Wisata Halal ini dipaparkan dengan bahasa yang mudah
dimengerti, dan dipahami. Gaya bahasa
yang sangat renyah, sehingga sangat asyik untuk dinikmati. Selain itu,
dilampirkan pula aneka gambar dari tiap-tiap Negara serta makanan, maupun
grafik yang sesuai dengan tema yang sedang disampaikan. Sehingga pembaca merasa
ikut terbawa dalam suasana tersebut terlebih saat melihat testimoni pelanggan
bisnis wisata halal ini. Selain itu, cover warna biru untuk buku bisnis ini sangat memikat dan penuh inspiratif dengan tambahan objek berupa balon udara.
Namun daripada itu, masih ada beberapa kesalahan penulisan yang
saya temukan. Baik dari penulisan tanda baca, spasi yang kurang, ataupun typo
lainnya, seperti di bawah ini.
- ... di ujung selatan negara jepang – ... Negara Jepang (hal. 5)
- Travelling ini ... – Travelling... ini (hal. 21)
- Jelasnya begini.., - Jelasnya begini, (hal. 23)
- ... insy kamu bisa - ... Insyaallah kamu bisa (hal. 23)
- memang tak mau menegrti, - memang tak mau mengerti (hal. 57)
- ... dilakukan di medsos?, zaman... - ... dilakukan di medsos? Zaman...
(hal. 57)
Walaupun buku ini terasa kurang panjang halamannya, dan untuk
halaman daftar isi juga belum tersedia. Namun di lain sisi, buku ini tetap layak
untuk dinikmati para pembaca sekalian.
Karangduren, 2 Februari 2017
Khoirur Rohmah
Wii kupikir yg namanya ceria itu ibu2 ternyata bapak2 yak wkwk.. Oh ya baru2 ini jg ceria ngadain lomba juga kan ke Derawan, wiiii mantab ya usahanya anaknya banyak bangeeet,..
BalasHapusHhee... Namanya unik yah Mbak,
HapusIya Mbak, mantap sekali, bisa smbil ngasah nulis resensi hhehee
Waah saya juga sudah baca. Penjelasan singkat dan mengunggah selera untuk wisata :D
BalasHapusIya kak. Sederhana tapi berbobot bukunya untuk Penuturan Bisnis Wisata Halal
Hapushehee
Nice resensi :) Moga menang ya Rohmah...
BalasHapusTerima kasih Mbak Nurazmina.
HapusAmin ya robbal Alamin, Insyaallah mbak hehee
Nice resensi :) Moga menang ya Rohmah...
BalasHapusSelain ide yang unik, insya Allah ini bisnis yang barokah juga untuk Pak Cheria. Mengajak orang2 untuk traveling tanpa melupakan sholat dsb.
BalasHapusSiiipp banget mbak.
HapusJalur bisnis wisata yang diambil tpat sasaran. Memudahkan tak hanya utk org2 muslim saat beribadah maupun masalah makanan, tapi jga buat non muslim jugak sperti efisiensi waktu yg baik. hehee
Asyik yak kalau bisa bisnis Wisata Halal.
BalasHapusJadi pengen punya bisnis juga euy
Hehee... iya Mas, bisa sambil menyelam, minum air. hehee
HapusBisa berwisata smbil jdi guide atau dg mnikmati fee-nyah heuhee
Smoga trijabah hajatnya ya Mas :D
Senangnya bisa punya bisnis wisata Halal ya, ibadahnya nyenengin banyak orang, hehehe.
BalasHapusHehhee... enggeh mbak. Jarang juga bisnis yang demikian.
HapusIbadah pun juga nggak akan ketinggalan saat wisata :D
Dari dulu nggak pernah kepikiran saat travelling harus dihadapkan dengan kondisi sulitnya mencari makanan halal. Tapi baca-baca ini kenapa jadi kepikiran kenapa nggak punya ide bikin bisnis wisata halal dari dulu ya...hebat nih bukunya...hehehe
BalasHapus