Judul :
Antara Matana dan Hujan
Penulis :
Arnita Adam
Tahun terbit :
Pertama, Januari 2017
Dimensi :
vii + 157 halaman, 14 x 20 cm
Penerbit :
AE Publishing
ISBN :
978-602-6325-30-3
Blurb
“Aku menemukanmu di
saat hatiku gundah gulana, di kala aku membutuhkan seseorang sebagai tambatan
jiwa. Kamu datang tepat waktunya. Berkat hadirmu, dunia ini terasa lebih
bermakna. Aku sungguh mencintaimu, tetapi kenapa kau tak pernah
memandangku melebihi
seorang saudara?”
- Clement Anyarkoh
.
“Aku mencintaimu sejak pertama kali melihatmu
dari balik jendela. Aku melambaikan tangan dan mengajakmu bermain bersama
hujan. Aku dan engkau saling menatap penuh makna, saat kau tak pernah tahu perasaanku.
Lalu diam-diam aku menginginkanmu.
Maukah kau bersamaku
selamanya?”
- Reinolf Queque
.
“Aku bukan pecundang yang merebut milik orang
lain, tapi aku memperjuangkanmu,
‘My Empress’, sampai
menutup mata. Karena mencintaimu adalah
Sebuah panggilan tanpa
alasan. Aku mencintaimu, Matana”.
- Abdul Rasyid
.
“Aku tidak pernah tahu arti
cinta yang sebenarnya. Bagiku semua laki-laki licik dan berbahaya seperti papa.
Meskipun begitu, aku masih percaya kepada cinta Allah SWT.
Aku percaya, suatu hari
nanti Allah pasti mengirimkan seseorang
yang mencintaiku dan
mencintai-Nya”
- Afianti Matana
[Review]
Antara Matana dan Hujan – Karena Cinta tak akan pernah Kemana
Terlalu membenci sesuatu karena
sebuah tragedi di masa lalu itu tidaklah baik untuk kehidupan yang kita miliki.
Namun, memaafkan apa yang telah terjadi dengan menyikapi sebijak mungkin itu, membuat
hidup kian damai tanpa mengalami keraguan ataupun rasa khawatir dan cemas jika
bersinggungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan kejadian di masa lampau
tersebut.
Seperti halnya kisah Afrianti
Matana yang mana dia sangat trauma dengan keadaan yang dialami ibunya yang
membuat dia dan juga adiknya – Inta, harus mengalami broken home. Dia
ditinggal ayahnya ke kampung halamannya, sedangkan ibunya meninggal dunia
akibat konflik dalam keluarga.
Kejadian bermula ketika ada seorang
lelaki yang berasal dari Kota Accra, Ghana. Saat dia melihat akun sosial media
miliknya, ada sebuah hal yang menyita perhatiannya. Sebuah komentar yang penuh
kebijakan yang di urai dalam kolom komentar salah seorang user yang
menjadi teman di facebook milik Clem tersebut.
Clem Anyarkoh, nama lelaki yang
terpikat dengan sikap Anti seketika itu. Diliputi rasa penasaran yang tinggi,
membuat Clem ingin berkenalan
lebih dekat lagi pada Anti.
Aku ingin sekali
mengirimnya pesan,. Tapi, masa baru kenal beberapa menit langsung mengirimi
pesan? Apa ini tidak terlalu cepat? Ehm... tapi aku sangat tertarik padanya.
Ah, masa bodohlah! – Halaman 5
“Seseorang
yang menyukai kartun, cara berpikirnya logis, dan menyukai hal-hal yang nyata,”
– halaman 30
Seiring berjalannya waktu pun, Clem
dan Anti semakin tinggi tingkat komunikasinya, baik via Facebook, akun
sosial media lainnya, atau dengan telfon.
Di lain sisi, keresahan pun juga
tengah melanda adik Anti –Inta– yang rindu dengan kehadiran ibunya. Dia juga
ingin bertemu sekaligus tinggal bersama ayahnya yang berasal dari Accra, Ghana.
Melihat kenyataan tersebut, Anti merasa bersalah karena belum mencukupi kebutuhan Inta dengan baik,
walau transferan selalu datang dari Ayahnya. Hal yang membuat anti tak
menyentuh atau menggunakan uang kiriman Ayahnya, karena kejadian lampau itu,
hingga dia pun masih ragu-ragu untuk memaafkan ayahnya, atau belum siap jika
harus tinggal dalam satu atap.
“Kak, sejahat-jahatnya
ayah, dia tetap orangtua kita. Inta kangen Ayah,” –
Halaman 9
“Kakak cari uang dari
mana? Mengandalkan pekerjaan kakak sebagai penulis? Bahkan untuk makan saja
tidak cukup.” – Halaman 15
Sedangkan kedekatan Clem dan Anti
kian lekat. Bahkan Clem berharap akan hubungan yang lebih serius lagi dengan
Anti. Tapi sayangnya, Anti hanya menganggap Clem Anyarkoh sebagai salah satu
saudara semuslimnya. Meski setelah kejadian itu, Clem menjauh dari Anti, dan
kembali dekat lagi ketika dia benar-benar dililit kesusahan saat akan mengurus skripsinya.
Kenapa aku bisa
mempercayai Clem seperti ini? Bukankah aku baru mengenalnya beberapa minggu? –
Halaman 18
“Anti, apa kamu percaya
aku orang yang baik?” – Halaman 18
Kemudian itu, Anti mendapatkan
mandat dari atasannya – Mr.Robert – untuk mengusut lebih dekat lagi tentang
problema yang terjadi di kota Accra terkait kasus penipuan online yang
menuai banyak kerugian dan sedang gencar terjadi di sana. Tanpa sepengetahuan Anti, perintah
untuk menyelidiki kasus tersebut tidak lain karena ada campur tangan pria
bernama Reinolf Queque yang pernah memiliki kenangan dengan Anti saat keduanya
masih kecil.
Keraguan pun tengah menimpa Anti,
dia khawatir karena harus kembali ke Accra. Dia takut jika nanti bertemu
Ayahnya dan terpaksa harus tinggal bersamanya. Accra menjadi trauma terberat
Anti. Tapi, penyelidikan kasuss itu juga menarik untuk Anti kuak, pasalnya dia
juga bekenalan dengan pria asal Accra melalui sosial media. Yah, dia khawatir
Clem juga akan menipu Anti.
Karena dijanjikan jabatan di
perusahaan tempatnya bekerja itu yang akan menjadikannya salahsatu pegawai
tetap, membuat Anti menerima tawaran dari Mr. Robert. Sedangkan Mr. Robert
telah menyarankan Reinolf Queque sebagai pemandu Anti saat berada di Accra.
Anti dan Reinolf kembali dekat antara
pemandu dan jurnalis. Tapi Anti merasa nyambung dengan Reinolf seakan-akan
pernah dekat sebelumnya, sedangkan Clem sangatlah sedih karena harus jauh
komunikasinya dengan Anti
– halaman 52.
Kadang
cinta butuh cara-cara tak wajar untuk tumbuh. – halaman 57
Hingga waktu keberangkatan Anti ke
Accra pun tiba. Sesampainya di sana, sembari menunggu Reinolf menjemputnya,
Anti tertidur pulas sehingga koper serta dokumen penting miliknya hilang. Entah siapa yang mengambil.
Karena di sana juga marak sindikat
penipuan yang dilakukan Geng
Sawaka. Bahkan Clem sendiri ikut terseret dalam penculikan oleh geng tersebut. Karena
telah mengunggah aktifitasnya saat membobol Facebook milik temannya di Youtube.
Sehingga mereka mengincar Clem sebagai salahsatu tim force Geng Sawaka. Selain itu,
ada Masya yang juga diculik karena dia adalah adik dari pimpinan perusahaan
yang tak lain adalah Reinolf Queque – halaman 66.
Bagaimana kisah
Anti dan Reinolf selanjutnya? Akankah Anti akan menerima perjanjian untuk
menikah dengannya dikarenakan dokumen pentingnya telah hilang, sehingga sulit
jika dia harus kembali ke Indonesia. Siapakah dalang dalam pencurian koper
Anti. Akankah Clem bisa bertemu dengan Anti? Dapatkah Anti bertemu dengan sosok
yang dicarinya selama ini? Siapakah Abdul Rashid itu? Temukan keseluruhan
kisahnya dalam Novel Antara Hujan dan Matana ini.
Novel yang
ditulis oleh Arnita Adam merupakan novel yang memiliki latar belakang menarik
untuk disimak. Penulis mendapatkan berbagai ide yang fresh dalam
menggali setiap detail Kota Accra dan menuturkan kepada pembaca tanpa unsur
menggurui bahkan dia menuturkan telah mewawancarai summber yang berasal dari
sana sendiri.
Disampaikan dengan
alur maju-mundur, dengan sudut pandang tiap tokoh yang cukup jelas. Sehingga
pembaca lebih mudah memahami karakter, pemikiran, maupun konflik batik antar
tokoh. Latar tempat dan waktunya dituturkan dengan sangat detail. Walau ada
beberapa typo yang masih beterbangan, namun tidak mengurangi kenikmatan
dalam membaca setiap alur cerita di dalamnya.
Yang membuat
saya kagum, penulis juga masih menyelipkan beberapa adat dan kebiasaan dalam
menikah di Accra, makanan tradisional di sana, maupun kejadian di masa lalu
yang membuat trauma Clem dalam hal menggambar yang mungkin juga pernah dialami
pembaca yang tejadi karena kesalahan sepele.
“Masih
ada pertanyaan kenapa saat pernikahan di Ghana, mempelai wanita rela diberi
Lei-lei dengan tidak sholat ashar, maghrib, Isya’?” – halaman 43.
Selain daripada
itu, Novel ini recommended sekali itu dibaca. Bahasanya ringan,
temanya menarik, kisah cinta yang dikemas dengan bingkai yang berbeda, cinta
yang memiliki keterkaitan dengan kejadian di masa lalu.
Mengajarkan kepada
pembaca untuk memaafkan masa lalu sekaligus berdamai dengannya, dan fokus dengan
masa sekarang. Jika mencintai seseorang atas dasar karena-Nya, maka kita juga
akan dipertemukan dengan orang yang sama-sama mencintai-Nya pula. Teguran,
sekaligus sikap seorang guru terhadap murid amatlah sangat berpengaruh dengan
masa depan anak. Lain dari pada itu, mendapatkan hati seseorang dengan cara
yang tidak tentu tidak akan pernah berakhir dengan baik. Mencuri hak dalam
kreatifitas sebuah produk bukanlah hal yang baik untuk ditiru.
Masih ada lagi
beberapa pesan yang disampaikan oleh penulis. Sekejam-kejamnya seorang ayah
kepada anak, dia tetaplah ayahnya, bukan mantan ayah. Merangkul masa lalu
membuat hidup kian lebih berwarna. Yuk baca Novel ini, bisa langsung pesan
melalui penulisnya atau dengan konfirmasi lewat AE Publishing.
Tell
me. Iam listening. Tell me. I hear you now,… - halaman 31
“Empress,
jawablah! Dulu saat kita di Afganistan, kau tidak seperti ini. Kau selalu
berpikir logis. Pasti ada yang tak beres atas pernikahanmu!” – halaman 118
Empress,
bersabarlah. Jangan putus asa dari ridho Allah, pasti ada hikmah.
Semoga bermanfaat,
dan jangan lupa feel free to drop your comments ya…
Bagus ini buku ya, aku jadi penasaran pengen punya
BalasHapus