Jumpa lagi dengan saya di hari Rabu pada minggu terakhir di bulan
Maret. Nah, pada edisi Rabu kali ini, dalam rangka Wishful Wednesday, saya akan
sharing tentang buku dari seorang penulis yang sangat saya kagumi, yakni
“Orhan Pamuk”.
Awal saya mengenal nama penulis tersebut ketika saya membaca buku
“Hujan Pertama Untuk Aysila” karya Bapak Edi Mulyono / Edi AH Iyubenu.
Kata-kata yang indah dengan tambahan kata motivasi, serta kata kiasan dalam
ceritanya, membuat saya jatuh hati dengan tulisannya.
Apalagi, bebrapa hari yang lalu, tempat saya membeli buku via online
memposting buku berjudul “Kenangan sebuah kota” yang ternyata ditulis oleh
Orhan Pamuk. Sehingga membuat saya terpana, dan sebisa mungkin untuk bisa
mengeksekusi buku karyanya tersebut.
Berikut saya rangkum informasi mengenai buku “kenangan sebuah
kota” ini :
Judul :
Istanbul, Kenangan Sebuah Kota
Penulis : Orhan
Pamuk
Penerjemah : Rahmani Astuti
Penerbit : PT. Serambi
Ilmu Semesta
Cetakan : I, Edisi
baru April 2015
Tebal : 561 Hal
Novel memoar “Istanbul, kenangan sebuah kota” karya Orhan Pamuk dibuka
oleh pemandangan Bosphorus dengan kilau airnya. Bosphorus nampaknya memiliki
arti tersendiri bagi penulis. Bosphorus yang hampir selalu dibahas pada setiap
babnya. Deskripsinya membuat saya bisa membayangkan setiap detailnya. Seakan
saya menyaksikan keeksotisannya dan segala misterinya dengan mata kepala
sendiri.
“Bosphorus adalah kuncinya, jantung geopolitis dunia, dan inilah
sebabnya semua negara di dunia dan pasukan militernya, terutama sekali
orang-orang Rusia, ingin menguasai Bosphorus kami yang indah.” Hal 306.
Bukan Haghia Sophia yang sudah melekat tentang Turki khususnya
Istanbul. Melainkan dari Bosphorus, Orhan mulai menggambarkan kemurungan
kotanya. Reruntuhan Byzantium, Konstatinopel hingga menjelma Istanbul. Ibarat
sebuah kota yang galau termasuk dalam peringatan 29 Mei 1453. Pembaca jadi
mengetahui jika Orang Barat menyebut tanggal tersebut sebagai Kejatuhan Konstatinopel
sementara Orang Timur menamainya dengan Penaklukan Istanbul. Suatu hal yang
tidak banyak diketahui orang.
-------------------------------------------------------------------------
Mungkin hanya sekilas cuplikan mengenai buku “Kenangan Sebuah Kota”
ini. Dan masih menurut website yang saya kunjungi, ada sebuah quote yang
mengisnpirasi sekali dan bisa menjadi pedoman untuk terus menulis dari seorang
penulis sastra yang bukunya pernah menjadi pemenang Nobel, Orhan Pamuk.
“Aku tidak ingin menjadi pelukis,” ujarku.
“aku akan menjadi penulis. – Halaman 550
Semoga saja saya bisa berkesempatan untuk memiliki buku ini, Amin…
hehee. Dan semoga apa yang saya share kali ini bisa bermanfaat bagi kita
semua khususnya saya, hehee…
Happy Wednesday, teman ^_^
***
Untuk kamu
yang juga memiliki wishlist buku, kamu juga bisa ikutan Wishful
Wednesday ini, teman-teman. Caranya
:
o Silakan follow blog Books To Share – atau tambahkan di blogroll/link
blogmu.
o Buat posting mengenai buku-buku (boleh lebih dari 1) atau segala hal
yang berhubungan dengan kebutuhan bookish kalian, yang jadi inceran kalian
minggu ini, mulai dari yang bakal segera dibeli, sampai yang paling mustahil
dan hanya sebatas mimpi. Oya, sertakan juga alasan kenapa buku/benda itu masuk
dalam wishlist kalian ya!
o Tinggalkan link postingan Wishful Wednesday kalian di Mr. Linky (klik
saja tombol Mr. Linky di bagian bawah post di blog Books To Share di sini). Kalau mau, silakan tambahkan button Wisful Wednesday di posting
kalian.
o Mari saling berkunjung ke sesama blogger yang sudah ikut share
wishlistnya di hari Rabu. ^_^
Sumber Referensi :
Amin.. amin semoga terkabul segera ya untuk buku karya Orhan Pamuk-nya
BalasHapus